Emansipasi Wanita di Era Modern: Menyambung Api Perjuangan Kartini

Kecemedia.unesa.ac.id, Surabaya - Emansipasi wanita adalah gerakan untuk memperjuangkan kebebasan dan kesetaraan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Gerakan ini bertujuan agar perempuan tidak lagi dibatasi oleh aturan sosial yang mengekang, melainkan bisa menjalani hidup dengan hak dan kesempatan yang sama seperti laki-laki. Di Indonesia, semangat ini tak bisa dilepaskan dari sosok Raden Ajeng Kartini, tokoh perempuan inspiratif yang berani melawan arus di masanya.
Kartini memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan, berpikir bebas, dan menyuarakan pendapat. Dalam surat-suratnya, ia banyak berbicara tentang bagaimana perempuan harus diperlakukan setara, bukan sekadar pelengkap dalam kehidupan rumah tangga. Berbagai gagasan tersebut sampai melampaui zamannya serta menjadi pondasi penting bagi perjuangan perempuan masa kini.
Namun, di era modern, makna emansipasi tidak lagi hanya soal mengejar kesetaraan formal. Kini, emansipasi juga berbicara tentang bagaimana perempuan bisa tumbuh, berkarya, dan mengambil peran aktif di masyarakat tanpa harus mengorbankan identitas dan nilai-nilai yang ia pegang.
Kemajuan Emansipasi di Zaman SekarangKini, perempuan punya ruang lebih luas untuk berkarya dan berkembang. Tidak seperti dulu, perempuan modern bisa menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi, memilih karier yang mereka sukai, dan mengambil peran penting di berbagai lini kehidupan mulai dari dunia kerja hingga pemerintahan.
Perempuan tidak lagi terpaku hanya pada tugas-tugas domestik. Mereka bisa menjadi menteri, pengusaha sukses, akademisi, hingga tokoh masyarakat yang suaranya diperhitungkan. Bahkan di berbagai perusahaan besar, posisi strategis seperti direktur atau manajer kini mulai banyak diisi oleh perempuan.
Meningkatnya akses terhadap pendidikan dan informasi juga membuat perempuan semakin sadar akan hak-haknya. Banyak yang kini aktif dalam kegiatan sosial, menjadi relawan, pegiat isu gender, hingga mencalonkan diri di ranah politik untuk membawa perubahan yang lebih inklusif.
Contoh Nyata Emansipasi Perempuan Masa KiniPerjuangan emansipasi bukan hanya konsep, tapi sudah terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contohnya:
Meski terlihat maju, perjuangan belum sepenuhnya selesai. Banyak perempuan masih menghadapi hambatan seperti stereotip sosial, diskriminasi di dunia kerja, hingga ketimpangan upah antara laki-laki dan perempuan dalam posisi yang sama. Belum lagi beban ganda yang harus dijalani perempuan, terutama mereka yang bekerja sekaligus mengurus rumah tangga.
Selain itu, tak semua perempuan di pelosok negeri merasakan akses pendidikan dan kesehatan yang merata. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terus mendorong terciptanya lingkungan yang mendukung kesetaraan dan pemberdayaan perempuan, mulai dari keluarga hingga kebijakan negara.
Kesimpulan: Emansipasi Bukan Tujuan, Tapi Proses PanjangEmansipasi wanita bukan sekadar soal menyamai laki-laki, melainkan tentang menciptakan ruang yang adil bagi perempuan untuk berkembang, memilih, dan bersuara tanpa rasa takut atau dibatasi oleh norma yang merugikan.
Perempuan berhak untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri baik sebagai pemimpin, pendidik, pebisnis, maupun ibu rumah tangga. Semua peran itu sama-sama penting dan patut dihargai. Semangat Kartini bukan untuk dikenang sesaat, melainkan untuk terus dihidupkan dalam langkah-langkah nyata menuju masa depan yang setara dan saling menghargai.
***
#EmansipasiWanita #HariKartini #CivitasAkademika #RumahParaJuara #2025 #UNESA #WorldClassUniversity #UNESASatuLangkahDiDepan #BersamaBisaBekerjasama #IndonesiaEmas2045 #UnityInDiversity
Penunlis : Alexa Liu Dwi Sandra
Editor : Nando Pudjo
Share It On: