EXCO PSSI: UNESA Jadi Mitra Strategis Pengembangan Dunia Sepak Bola Wanita Indonesia
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/kecemedia/thumbnail/4b47fbed-81aa-4f64-baff-6232b2d97c75.jpg)
Kecemedia.unesa.ac.id, Surabaya – Executive Committee Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Exco PSSI) Vivin Cahyani Sungkono kembali kunjungi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada kamis, 30 Januari 2025. Dalam kunjungannya kali ini Vivin membahas peran UNESA dan langkah strategis lanjutan untuk perkembangan Dunia Sepak bola Wanita Indonesia bersama Wakil Rektor Bidang 4 Unesa, prof. Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes.
Kerja sama antara PSSI dan UNESA berfokus pada Sport Science, yang cakupannya sangat luas. Saat ini, kerja sama tersebut masih sebatas pada monitoring dan pengembangan timnas putri. Namun, dengan keunggulan UNESA pada bidang keolahragaan terutama sport science, Vivin yakin kerja sama tersebut bisa diperluas ke bidang lain, misalnya seperti Pertandingan Liga Sepak Bola Putri.
“Di Liga itu kan ada banyak aspek yang bisa dikembangkan. Selain kompetisi, kita juga butuh pemainnya. Nanti kita lihat apakah dari UNESA ada poemain yang dapat digabungkan dalam klub, atau malah unesa membuat klub sendiri, PSSI terbuka untuk hal itu” terang Vivin pada awak media.
Vivin mengungkapkan bahwa Liga Putri pertama kali dibentuk kembali pada tahun 2019. Saat itu, AFC mendorong setiap klub untuk menerapkan club licensing. Selain itu, program pembinaan melalui Elite Pro Academy juga mulai diterapkan, sehingga klub-klub didorong untuk membentuk tim putri. Beberapa klub bersedia, terutama karena di daerah mereka sudah ada tim putri yang bisa direkrut. Kebetulan, pada saat itu juga sedang ada persiapan untuk PON Papua 2020.
Liga Putri yang resmi bergulir pada 2019, berakhir dengan kemenangan Persikabo atas Persipura di final. Namun, pada 2020, kompetisi terhenti akibat pandemi COVID-19. Seiring waktu, ternyata penerapan club licensing dengan standar AFC tidak bisa sepenuhnya dijalankan. Bahkan di beberapa negara seperti Arab Saudi, China, dan Jepang, aturan yang mewajibkan klub profesional memiliki tim putri tidak berjalan efektif. Akibatnya, format liga putri di berbagai negara menjadi lebih fleksibel—bisa dibentuk oleh klub Liga 1, universitas, atau klub independen yang fokus di kompetisi putri. Melihat perkembangan sepak bola putri yang kini mulai bangkit kembali, rencananya pada tahun 2026 Liga Putri di Indonesia akan kembali digulirkan.
Hadirnya UNESA sebagai pendukung perkembangan dunia sepak bola Wanita di Indonesia diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai tantangan yang masih dihadapi seperti pembinaan pemain dan peningkatan kapasitas pelatih secara terukur melalui sport science, serta peningkatan lisensi wasit khusus sepak bola putri. Sehingga ke depan kompetensi para atlet, pelatih, dan wasit terukur melalui data by science.
"Kerja sama dengan UNESA adalah langkah besar dan positif, karena perkembangan serta pembinaan olahraga saat ini tidak bisa dilepaskan dari Sport Science. Kita tidak lagi mengandalkan perasaan atau sekadar perkiraan dalam menilai performa atlet—sekarang semua berbasis data dan sains.” Pungkas Vivin.
***
#PSSI #SepakbolaWanita #TimnasPutriIndonesia #Sportscience #UNESA #WorldClassUniversity #UNESASatuLangkahDiDepan #BersamaBisaBekerjasama #IndonesiaEmas2045 #UnityInDiversity
Penulis: Irfan Ali
Share It On: