Kegiatan Sosialisasi Lingkungan Hidup dan Praktik Kreasi Limbah Kertas Bersama Siswa SMP Negeri 16 Surabaya dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/kecemedia/thumbnail/e5bf3060-3ed5-4766-aef2-ae6bb127a13e.png)
SMPN 16 Surabaya (19/07/2024) - Limbah kertas sebagai salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), negara Indonesia hingga sekarang telah menghasilkan lebih dari 200 juta ton limbah kertas per tahunnya. Salah satunya sekolah yang menghasilkan limbah kertas terbanyak selain kantor. Hal ini secara tidak langsung dapat berakibat pada pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan. Dampak negatif dari limbah kertas terhadap sekolah tidak hanya berakibat pada lingkungan saja, tetapi juga pada pembelajaran siswa. Limbah kertas yang menumpuk dapat menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Selain itu, tumpukan dari limbah kertas yang tidak dikelola dengan baik maka dapat menjadi sarang nyamuk dan mengurangi estetika lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah.
"Sekolah menjadi penghasil limbah kertas dan hal itu sangat perlu untuk ditangani. Limbah kertas bekas tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga kesehatan dan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan ini sangat berperan untuk peduli lingkungan," ujar Kepala SMP Negeri 16 Surabaya, Ibu Dra. Fadjarijah Nurulita, M.Pd., saat memberikan sambutannya.
Menyadari masalah tersebut, Mahasiswa Kelompok 2 PPG PPKn Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Lingkungan Hidup dan Praktik Kreasi Limbah Kertas di SMP Negeri 16 Surabaya. Kegiatan ini menjadi bagian dari projek kepemimpinan mahasiswa PPG yang berlandaskan pada lingkungan hidup, karena mengingat sekolah tersebut sebagai sekolah Adiwiyata atau berbudaya lingkungan.
"Projek kepemimpinan melalui kegiatan sosialisasi dan praktik kreasi ini yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan memanfaatkan limbah kertas bekas yang banyak ditemukan di lingkungan sekolah," ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Sosialisasi dan Praktik Kreasi Limbah Kertas oleh Mahasiswa PPG PPKn Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas Negeri Surabaya, Pandu Rudy Widyatama, S.Pd.
Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan cara membuat kreasi peta wilayah Indonesia dari bubur kertas hasil olahan dari limbah kertas bekas. Kerajinan tersebut kemudian dijadikan sebagai media edukasi PPKn yang diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran agar siswa memahami wawasan Nusantara. "Dengan membuat kerajinan dari limbah kertas ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, tetapi juga belajar PPKn dengan cara yang kreatif dan juga menyenangkan," ujar Pandu Rudy Widyatama, S.Pd.
Kegiatan sosialisasi lingkungan hidup dan praktik kreasi limbah kertas ini memberikan banyak manfaat, seperti: 1) Meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, mengembangkan kreativitas, dan belajar PPKn dengan cara yang lebih menyenangkan; 2) Mampu mendorong program Adiwiyata mandiri dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan juga sehat; dan 3) Mengurangi jumlah dari limbah kertas bekas yang ada di lingkungan sekolah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitarnya secara luas.
Melalui kegiatan tersebut, para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan menghasilkan media edukasi PPKn berupa peta wilayah Indonesia yang menarik. "Saya sangat senang sekali dan tidak menyangka mengikuti kegiatan ini. Saya menjadi belajar tentang bagaimana menjaga lingkungan hidup dan memanfaatkan limbah kertas menjadi lebih bermanfaat," ujar Naila Putri Divia, salah satu siswi kelas 9D sebagai peserta kegiatan.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya mendukung baik kegiatan ini dan menilai bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekolah. "Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menanamkan kesadaran pada generasi muda terutama siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup karena mengingat banyaknya limbah yang perlu diolah bersama-sama agar tidak menjadi penumpukan ke depannya. Saya berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dalam rangka meminimalisir limbah kertas bekas sekaligus mewujudkan sekolah Adiwiyata mandiri," ujar Ibu Sayuti, saat menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Sosialisasi lingkungan hidup dan praktik kreasi limbah kertas ini menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan limbah kertas yang sering kali ada di sekolah. Kegiatan ini juga memberikan banyak manfaat bagi para siswa, guru, sekolah, dan lingkungan hidup sekitar agar mampu dalam mengatasi permasalahan lingkungan salah satunya adalah limbah kertas bekas. Diharapkan kegiatan sosialisasi dan praktik ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang lebih bersih, sehat, nyaman, dan juga lestari.
Penulis Artikel Berita: Mahasiswa Kelompok 2 PPG PPKn Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas Negeri Surabaya
Share It On: