Melonjak tinggi di China, Kasusnya Sudah masuk di Indonesia, akankah HMPV berpotensi Buka kembali trauma Covid-19?
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/kecemedia/thumbnail/81b866d4-2061-49d6-ab78-0d67a249489d.png)
Kecemedia.unesa.ac.id, Surabaya – Merebaknya kasus wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini sedang terjadi di Negeri China berpotensi membuka kembali trauma akibat pandemi covid-19 yang terjadi lima tahun silam. Virus yang menyerang saluran pernapasan ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan setelah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan terjadinya kasus HMPV di Indonesia. Muncul kekhawatiran masyarakat, apakah HMPV akan berpotensi terjadi pandemi baru seperti covid-19?
Pakar Kedokteran Tropis Fakultas kedokteran Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dr. Billy Jordan Wrahatmala, S.Ked., M.Ked.Trop. menyampaikan bahwa HMPV bukan mutasi varian baru dari covid-19. Berdasarkan dari sejumlah penelitian Kesehatan, HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh peneliti Belanda. Virus ini aktif menyerang saluran pernapasan pada individu dengan tingkat imunitas rendah. Kelompok umur yang rentan terserang HMPV yakni anak-anak dan lansia.
“Virus ini (HMPV) sangat dipengaruhi oleh antibodi kita. Terutama pada anak-anak dan dewasa lansia yang imunnya kurang sempurna, rentan sekali kelompok umur tersebut untuk terinfeksi virus” Ungkap Pria lulusan Kedokteran Tropis UNAIR tersebut.
Oleh karena itu, jika kondisi imunitas yang dimiliki rendah, bisa mempercepat perkembangan infeksi virus. Hal ini bisa berakhir pada gejala berat bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat.
“Diagnosis tepat dan penanganan yang cepat sangat dibutuhkan untuk infeksi virus, terutama HMPV agar tidak berkembang menjadi pandemi” tutur Billy.
Serupa dengan penyakit flu lainnya, gejala yang ditimbulkan oleh HMPV yakni nyeri tenggorokan, batuk, pilek, demam tinggi serta sesak nafas yang terjadi secara mendadak.
“Sifat dari infeksi virus itu (HMPV) mendadak, akut, tiba-tiba demam tinggi, batuk keras, dan pilek berat” jelas Billy.
Pada gejala yang lebih berat dapat menimbulkan Hiposmia, Anosmia dan Pneumonia seperti covid-19.
Potensi HMPV menjadi Pandemi baru
Ahli Kedokteran Tropis, FK UNESA, dr. Billy Jordan juga menjelaskan bahwa HMPV berpotensi menjadi pandemi baru, jika sistem pertahanan Kesehatan dari suatu wilayah tersebut tidak berjalan baik. Sistem pertahanan tersebut meliputi layanan komprehensif tenaga Kesehatan kepada masyarakat yakni Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.
Layanan Promotif yakni kegiatan yang berfokus pada promosi kesehatan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat. Sedangkan layanan preventif bertujuan untuk mencegah penyakit sebelum terjadi.
Layanan Promotif dan Preventif menjadi fokus utama Faskes tingkat 1 seperti Puskesmas, Klinik Kesehatan, Dokter praktek untuk memberikan edukasi terkait kesehatan dan Langkah-langkah mencegah penyebaran virus penyakit yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Sementara layanan Kuratif dan Rehabilitatif menjadi fokus utama yang wajib dilakukan oleh Rumah Sakit. Layanan kuratif Berhubungan dengan pengobatan dan perawatan orang yang sudah sakit. Sedangkan Rehabilitatif adalah layanan yang bertujuan untuk memulihkan fungsi tubuh dan kualitas hidup pasien setelah mengalami penyakit atau cedera.
“kalau (system pertahanan Kesehatan) berjalan, kemungkinan untuk terjadinya pandemi sangat kecil. Apalagi virus HMPV sama seperti influenza. Yakni virus yang bisa sembuh sendiri jika imunitas kita kuat.” Terang Billy kepada tim Kecemedia.
Lebih lanjut, Untuk mencegah perkembangan HMPV menjadi pandemi baru, Billy menghimbau agar masyarakat senantiasa menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebiasaan baru yang telah terbentuk sejak pandemi covid-19 seperti rajin mencuci tangan dan memakan masker, dapat mengurangi resiko tertular virus. Jika kebiasaan tersebut dilakukan, maka kecil kemungkinan wabah HMPV berpotensi menjadi pandemi baru.
***
#HMPV #UNESA #WorldClassUniversity #UNESASatuLangkahDiDepan #BersamaBisaBekerjasama #IndonesiaEmas2045 #UnityInDiversity
Penulis: Irfan Ali
Share It On: