Badan Penjaminan Mutu UNESA Gelar Seminar Hasil Kurikulum Outcome Based Education (OBE)
Surabaya, 19 Oktober 2024 – Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar seminar hasil pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Seminar ini merupakan bagian dari hibah skema A Akreditasi Internasional yang melibatkan 13 perguruan tinggi di Indonesia, dan berlangsung dari tanggal 17 hingga 19 Oktober 2024 di Hotel Alana Surabaya.
Seminar ini diisi dengan berbagai presentasi dari 21 program studi yang sedang mempersiapkan diri untuk memperoleh akreditasi internasional. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan kualitas akademik dan status akreditasi untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Program studi yang telah mengimplementasikan kurikulum OBE perlu terus mempersiapkan diri agar akreditasinya bisa lebih baik dan sesuai dengan standar internasional," ujar Prof. Madlazim.
Kepala BPM UNESA, Dr. Widowati Budijastuti, M.Si., menjelaskan bahwa hibah skema A merupakan bentuk bantuan pengembangan program studi yang telah menerapkan kurikulum OBE. Program ini juga mencakup bimbingan teknis guna memenuhi standar mutu internasional dan memperoleh akreditasi internasional. UNESA ditunjuk untuk mendampingi 13 perguruan tinggi mitra dalam rangkaian kegiatan ini. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan teknis dan memastikan prodi yang terlibat mampu memenuhi kriteria akreditasi internasional yang dituju," jelas Dr. Widowati.
Sementara itu, Dr. Djoko Suwito, M.Pd., dari Divisi Pengembangan dan Pengendalian Mutu UNESA, menekankan bahwa akreditasi internasional akan memberikan manfaat besar, termasuk meningkatkan kualitas lulusan yang siap bersaing di pasar global. "Dengan akreditasi internasional, prodi juga memiliki peluang lebih besar untuk menjalin kerja sama internasional dan meningkatkan reputasi institusi," ungkapnya.
Sebanyak 13 perguruan tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia turut serta dalam seminar ini, di antaranya Institut Sains dan Bisnis Internasional Singkawang, Universitas PGRI Pontianak, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara, STIE Mahardhika Surabaya, Universitas Swadaya Gunung Jati, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Nurul Jadid Probolinggo, Universitas Lambung Mangkurat, Unika Atma Jaya, dan IPMI Institute. Masing-masing prodi dari perguruan tinggi tersebut mempresentasikan hasil pengembangan dan evaluasi kurikulum OBE mereka.
Seminar ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Pepen Arifin, Ph.D., Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang memberikan pendampingan teknis kepada prodi yang sedang mempersiapkan akreditasi internasional. Dalam paparannya, Prof. Pepen menjelaskan pentingnya akreditasi internasional dalam meningkatkan reputasi institusi dan membuka peluang kerja sama global.
"Akreditasi internasional tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi, tetapi juga memperluas jaringan kerja sama dan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing lulusan di tingkat global," ujar Prof. Pepen.
Reporter: Tya Ezar dan
Kameramen: Tambang Waskito
Share It On: