Nostalgia 5 Momen Ramadan yang Bikin Kangen Masa Kecil

Kecemedia.unesa.ac.id, Surabaya - Momen-momen Ramadhan saat kecil memang memiliki kesan tersendiri yang sulit diulang ketika kita sudah dewasa. Seiring bertambahnya usia, Ramadan tetap istimewa, hanya saja dengan cara yang berbeda. Kini, kita lebih memahami makna spiritual Ramadhan, bukan sekadar momen bermain dan bersenang-senang. Berikut 5 momen Ramadan yang bikin kangen masa kecil :
1. Minta Tanda Tangan Imam Tarawih
Kegiatan yang tidak pernah luput untuk dilakukan saat bulan puasa adalah meminta tanda tangan Imam Tarawih. Kegiatan ini dikhususkan untuk anak sekolah, bahkan menjadi tugas wajib dari guru agama sebagai bukti kehadiran mengikuti sholat tarawih pada hari itu.
Setelah selesai shalat, anak-anak langsung berhamburan mendekati imam dan berebut tanda tangan. Bikin kangen banget ya, kalau dilakukan sekarang pas sudah dewasa mungkin bakal dikira fans garis keras atau lagi cari endorsement spiritual.
- Main Petasan dan Perang Sarung Setelah Tarawih
Salah satu kegiatan paling seru dan ditunggu-tunggu oleh bocil di bulan Ramadan adalah main petasan bersama teman dan perang sarung setelah shalat tarawih. Setelah khusyuk beribadah, anak kecil yang memiliki tenaga dan kreativitas berlebih langsung main bersama teman-teman di masjid, suasana seketika berubah menjadi ajang keseruan dengan suara ledakan kecil di sana-sini. Saat bermain pasti sering ditegur orang tua atau bahkan diusir dari halaman masjid, main petasan dan perang sarung akan tetap menjadi momen yang sulit dilupakan dan tetap terkenang bahkan saat telah beranjak dewasa.
3. Pamer Baju Baru saat Menjelang Ramadan
Momen saling pamer dan berdebat baju siapa yang paling bagus menjadi salah satu hal yang pasti dijalani dan dirasakan saat masa kanak-kanak. Teman-teman yang sudah lebih dahulu membeli dan sudah punya baju lebaran baru pemberian dari orang tua langsung antusias dan tidak sabar untuk segera dipakai.
Saat beranjak dewasa, membeli baju baru bukan lagi prioritas utama dan tidak se-antusias saat masih anak-anak. Bahkan saat lebaran, orang-orang ada yang lebih memilih untuk memakai baju yang telah dibeli pada tahun-tahun sebelumnya karena dalih masih bagus dan sayang jika bajunya hanya dipakai pada sekali atau pada hari-hari tertentu.
4. Menjalankan Puasa Setengah Hari
Saat masih kecil, kita merasakan puasa setengah hari karena tidak ada tuntutan untuk harus berpuasa selama seharian penuh. Hal ini sebagai adaptasi dan kesempatan belajar untuk anak-anak yang baru pertama kali melakukan puasa.
Kalau sekarang kita masih melakukan puasa hanya setengah hari pasti akan malu karena sudah memahami esensi puasa dengan lebih baik daripada saat masih kecil dahulu.
5. Saingan Hasil THR
Kegiatan saingan dan banyak-banyakan THR juga menjadi salah satu momen lebaran yang paling dikangenin saat masih kecil. Pertanyaan "Kamu dapat berapa?" menjadi pertanyaan yang paling antusias dan sering ditanyakan oleh teman-teman sebaya
Ada yang bangga karena dapat lebih banyak, ada yang kecewa karena saudaranya mendapat lebih besar. Bahkan, ada yang menyimpan uangnya di tempat rahasia agar tidak diminta orang tua. Saat dewasa ini, kita sudah tidak lagi mendapatkan THR dengan banyak, bahkan bukan lagi menjadi pihak penerima, namun menjadi yang pemberi THR.
Ramadan di masa kecil selalu terkesan seru dan penuh warna. Dari pagi hingga malam, ada banyak kebiasaan unik yang membuat bulan suci ini terasa begitu spesial. Saat kecil, kita menikmati Ramadan dengan cara yang sederhana namun penuh kesenangan. Kini, setelah dewasa, kita menyadari bahwa banyak momen berharga yang dulu dianggap biasa, justru kini sulit diulang.
***
#Ramadan #RumahParaJuara #2025 #UNESA #WorldClassUniversity #UNESASatuLangkahDiDepan #BersamaBisaBekerjasama #IndonesiaEmas2045 #UnityInDiversity
Penulis: Debrina Putri Fauzi
Share It On: