Belajar Fotografi: Memahami aturan Segitiga Eksposur (#3 ISO Speed)
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/kecemedia/thumbnail/a8f5ce80-d6bc-42a1-8fc4-85c420f8d517.jpg)
ISO: Keseimbangan Sensitivitas dan Grain
ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization, adalah ukuran sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Dalam fotografi digital, ISO Speed adalah salah satu elemen penting dalam segitiga eksposur, bersama dengan aperture dan shutter speed. Nilai ISO Speed umumnya berkisar dari 100 (sensitivitas rendah) hingga angka yang lebih tinggi seperti 800, 1600, 3200, dan seterusnya (sensitivitas lebih tinggi). Pada beberapa kamera dengan spesifikasi tinggi, nilai ISO Speed terendah bahkan bisa mencapai 50.
Memahami Noise dan Grain pada Foto
Meskipun meningkatkan pengaturan ISO Speed dapat membantu dalam kondisi cahaya rendah atau saat Anda membutuhkan shutter speed yang lebih cepat, hal ini dapat menimbulkan masalah. ISO Speed yang lebih tinggi sering menyebabkan munculnya noise digital (pada kamera digital) atau grain (pada kamera analog). Noise dan grain ini terlihat seperti bintik-bintik acak atau distorsi warna, yang bisa mengurangi kualitas gambar secara signifikan.
Pada kamera digital, noise biasanya lebih jelas terlihat ketika ISO Speed tinggi digunakan, karena sensor kamera memperkuat sinyal cahaya untuk mengatasi cahaya yang rendah. Proses ini juga memperkuat gangguan elektronik, sehingga menghasilkan noise yang tidak diinginkan. Sementara itu, pada kamera analog, grain terbentuk akibat reaksi kimia cahaya terhadap permukaan film.
Teknik Memilih ISO Speed yang Tepat
Memilih pengaturan ISO Speed yang tepat sangat penting bagi fotografer karena hal ini langsung memengaruhi kualitas dan suasana foto yang dihasilkan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, fotografer perlu menyeimbangkan penggunaan ISO Speed yang cukup tinggi agar foto tetap terang di kondisi pencahayaan yang sulit, sekaligus menjaga agar noise atau grain tetap pada tingkat yang wajar dan tidak mengganggu.
- ISO Speed Rendah (misalnya, ISO 100-400): Saat memotret dalam kondisi terang dengan pencahayaan yang baik, disarankan menggunakan ISO rendah. Pengaturan ini membantu menjaga kualitas gambar yang optimal dengan meminimalkan noise atau grain, serta memastikan foto tetap tajam dan jelas. ISO rendah sangat ideal untuk fotografi luar ruangan pada hari cerah atau saat menggunakan pencahayaan buatan yang cukup.
- ISO Speed Sedang (misalnya, ISO 400-800): Dalam situasi dengan pencahayaan sedang, pengaturan ISO sedang cocok digunakan. Rentang ini menawarkan keseimbangan antara kualitas gambar dan kemampuan untuk menggunakan shutter speed yang lebih cepat. Ini ideal untuk berbagai situasi seperti acara di dalam ruangan, potret dengan cahaya alami, atau kondisi luar ruangan yang mendung.
- ISO Speed Tinggi (misalnya, ISO 800+): Ketika menghadapi kondisi cahaya rendah atau saat membutuhkan shutter speed cepat untuk menangkap gerakan, ISO tinggi diperlukan. Meskipun ISO tinggi dapat menghasilkan noise atau grain lebih banyak, pengaturan ini memungkinkan fotografer untuk memotret dalam kondisi yang tidak memungkinkan tanpa peralatan pencahayaan tambahan. Fotografi malam hari, konser, atau aksi cepat adalah beberapa contoh yang memerlukan ISO tinggi.
Teknik Mengurangi Noise pada Foto
Untuk mengurangi noise dalam fotografi digital, banyak kamera dilengkapi dengan fitur pengurangan noise otomatis. Namun, pengurangan noise yang terlalu kuat bisa menghilangkan detail halus dalam gambar. Sebagai alternatif, fotografer bisa menggunakan pengurangan noise pada proses editing untuk kontrol yang lebih presisi.
Memanfaatkan Grain sebagai Elemen Artistik
Dalam fotografi film, grain adalah karakteristik alami yang diterima sebagai elemen artistik, memberikan tekstur dan estetika unik pada gambar. Begitu pula dalam fotografi digital, noise bisa dimanfaatkan secara kreatif untuk menciptakan efek visual tertentu atau menambah suasana pada gambar. Misalnya, dalam fotografi hitam putih, grain seperti pada film bisa memberikan kesan nostalgia dan kedalaman emosional pada foto.
***
Artikel ini ditulis ulang dari laman sumber www.bohemianjourneys.com
Foto: Freepik/Plaza Kamera
Share It On: